Selasa, 23 Agustus 2011

Laporan Praktikum Biologi

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI












 






                                                                                                           

Pembimbing : Ibu Kingkin,S.Pd
Disusun oleh :
1)      Anita Nur Azifah                                                           (05)
2)      Diah Agustina                                                                 (07)
3)      Gia Shanasti                                                                    (12)
4)      Kusriningsih                                                                    (15)





DEPARTEMEN AGAMA
MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 BOJONEGORO
Jln. Monginsidi No. 158 Bojonegoro
2011/2012


DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN…………………………………………………………....      
1.      Latar belakang
2.      Tujuan
3.      Manfaat
BAB II : PEMBAHASAN……………………………………………………………..
BAB III: ISI…………………………………………………………………………....
1.      Waktu dan tempat pengamatan……………………………………………
2.      Cara kerja………………………………………………………………….
3.      Tabel pengamatan…………………………………………………………
BAB IV : PENUTUP…………………………………………………………………..
1.      Saran ……………………………………………………………………..
2.      Kritik……………………………………………………………………...
3.      Kesimpulan ………………………………………………………………










KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr Wb

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya.Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat, dan pengikutnya. Ami…..n!
Karena atas segala rahmat serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas laporan praktikum biologi  ini dengan baik. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Kingkin, S.Pd. Yang telah membimbing kami, sehingga dapat menyelesaikan laporan praktikum biologi.
Demikian laporan praktikum biologi yang telah kami selesaikan. Jika ada kata-kata kami yang kurang berkenan di hati anda sekalian, kami mohon maaf sebesar-besarnya.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT jualah kita mengharap ridho dan hidayah\Nya. Semoga laporan praktikum biologi ini bermanfaat….Amiin.



                                                                                                            Penyusun




Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pada berlangsungnya proses fotosintesis, terjadi berbagai proses yang sangat komplek, mulai dari pengambilan air dan mineral tanah, penangkapan cahaya matahari, penyerapan gas-gas, sintesis glukosa dan energi, hingga pengedaran hasil fotosintesis. Tumbuhan mengambil air dan mineral tanah dalam bentuk terlarut dalam air tanah, untuk menyerapnya, zat-zat tersebut harus menembus dinding selektif permeabel. Dinding sel tebal namun banyak terdapat pori-pori atau ruang-ruang dan mudah dilalui larutan tanah dan gas-gas, sehingga tidak menimbulkan masalah untuk penyerapan. Sebaliknya, membran sel yang lipo-protein, hanya memiliki pori yang lembut dan bermuatan, sehingga tidak setiap zat dengan mudah melewatinya. Permeabilitas membran terhadap ion-ion adalah paling rendah. Dengan kata lain, ion-ion sulit menembus membran, maka penyerapannya pun paling sulit. Terkait dengan penyerapan zat ini, salah satu permasalahannya adalah, bagaimana penyerapan air dan gas-gas terjadi melaluisel-sel penyerapan ?
B. Tujuan
Pada percobaan Difusi Osmosis :
1) Mengamati gejala difusi  dan osmosis
2) Menemukan faktor yang mempengaruhi difusi dan osmosis
C. Manfaat
Manfaat dari pengamatan tersebut adalah kita dapat mengetahui sifat-sifat fisik dari  tumbuhan.






Bab II
Pembahasan
1. Difusi
Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion),d ifusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran (simple difusion by chanel formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated difusion). Difusi melalui membrane berlangsung karena molekul -molekul yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara langsung. Membran sel permeabel terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak, Selain itu, memmbran sel juga sangat permeabel terhadap molekul anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O. Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus membran melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari protein transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat melaluinya. Sementara itu, molekul – molekul berukuran besar seperti asam amino, glukosa, dan beberapa garam – garam mineral , tidak dapat menembus membrane secara langsung, tetapi memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat menembus membrane. Proses masuknya molekul besar yang melibatkan transforter dinamakan difusi difasilitasi, yaitu pelaluan zat melalui rnembran plasrna yang melibatkan protein pembawa atau protein transforter. Protein transporter tergolong protein transmembran yang memliki tempat perlekatan terhadap ion atau molekul vang akan ditransfer ke dalam sel. Setiap molekul atau ion memiliki protein transforter yang khusus, misalnya untuk pelaluan suatu molekul glukosa diperlukan protein transforter yang khusus untuk mentransfer glukosa ke dalam sel. Protein transporter untuk grukosa banyak ditemukan pada sel-sel rangka, otot jantung, sel-sel lemak dan sel-sel hati, karena sel – sel tersebut selalu membutuhkan glukosa untuk diubah menjadi energi.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi, yaitu
a. Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak, sehinggak kecepatan difusi semakin tinggi.
b. Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.
c. Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
d. Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.
e. Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.
Dalam mengambil zat-zat nutrisi yang penting dan mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan, sel melakukan berbagai jenis aktivitas, dan salah satunya adalah difusi. Ada dua jenis difusi yang dilakukan, yaitu difusi biasa dan difusi khusus.
Difusi biasa terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophobic atau tidak berpolar / berkutub. Molekul dapat langsung berdifusi ke dalam membran plasma yang terbuat dari phospholipids. Difusi seperti ini tidak memerlukan energi atau ATP(Adenosine Tri-Phosphate).
Difusi khusus terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophilic atau berpolar dan ion. Difusi seperti ini memerlukan protein khusus yang memberikan jalur kepada partikel-partikel tersebut ataupun membantu dalam perpindahan partikel. Hal ini dilakukan karena partikel-partikel tersebut tidak dapat melewati membran plasma dengan mudah. Protein-protein yang turut campur dalam difusi khusus ini biasanya berfungsi untuk spesifik partikel.
2. Osmosis
Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari larutan yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi zat pelarutya rendah melalui selaput atau membran selektif permeabel atau semi permeabel. Jika di dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel, jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel ditempatkan dua Iarutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa yang konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel. jadi, pergerakan air berlangsung dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah melalui selaput selektif permiabel. Larutan vang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi dibandingkan dengan larutan di dalam sel dikatakan .sebagai larutan hipertonis. sedangkan larutan yang konsentrasinya sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan isotonis. Jika larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di dalam sel dikatakan sebagai larutan hipotonis. Apakah yang terjadi jika sel tumbuhan atau hewan, misalnya sel darah merah ditempatkan dalam suatu tabung yang berisi larutan dengan sifat larutan yang berbeda-beda? Pada larutan isotonis, sel tumbuhan dan sel darah merah akan tetap normal bentuknya. Pada larutan hipotonis, sel tumbuhan akan mengembang dari ukuran normalnya dan mengalami peningkatan tekanan turgor sehingga sel menjadi keras. Berbeda dengan sel tumbuhan, jika sel hewan/sel darah merah dimasukkan dalam larutan hipotonis, sel darah merah akan mengembang dan kemudian pecah /lisis, hal irri karena sei hewan tidak memiliki dinding sel. Pada larutan hipertonis, sel tumbuhan akan kehilangan tekanan turgor dan mengalami plasmolisis (lepasnya membran sel dari dinding sel), sedangkan sel hew’an/sel darah merah dalam larutan hipertonis menyebabkan sel hewan/sel darah merah mengalami krenasi sehingga sel menjadi keriput karena kehilangan air.
Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.Osmosis terbalik adalah sebuah istilah teknologi yang berasal dari osmosis. Osmosis adalah sebuah fenomena alam dalm sel hidup di mana molekul solvent (biasanya air) akan mengalir dari daerah solute rendah ke daerah solute tinggi melalui sebuah membran semipermeable. Membran semipermeable ini menunjuk ke membran sel atau membran apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran sel. Gerakan dari solvent berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang tercapai di kedua sisi membran.
Dua faktor penting yang mempengaruhi osmosis adalah:
a. Kadar air dan materi terlarut yang ada di dalam sel.
b. Kadar air dan materi terlarut yang ada di luar sel.
Bab III
Isi
A. Waktu dan tempat
Percobaan difusi wortel yang direndam dalam larutan garam :
Waktu : Selasa, 30 juli,2011
Tempat : di rumah
Percobaan osmosis wortel yang direndam dalam air putih:
Waktu : Selasa , 30 juli,2011
Tempat : di rumah
Percobaan pada acar:
Waktu : Selasa, 30 juli,2011
Tempat : di rumah
B. Alat dan bahan
1.      Pisau
2.      Gelas aqua
3.      Air
4.      Larutan garam
5.      Cuka
6.      Wortel
7.      Timun
8.      Bawang merah
C. Cara Kerja
Pada percobaan osmosis wortel :
·         Menyiapkan air, wortel,  garam
·         Membuat irisan wortel bentuk kubus, ukuran 2x2x2 cm
·         Menyiapkan 2 gelas yang telah  berisi air biasa dan air garam
·         Memasukkan wortel ke dalam larutan garam (merendamnya selama satu malam)
Pada percobaan difusi acar :
·         Menyiapkan air, wortel, timun,bawang merah, garam, gula, cuka
·         Membuat irisan wortel , timun dan bawang merah secara melintang
·         Memasukkan gula,garam,cuka dalam segelas air
·         Mengaduk  gula,garam,cuka hingga merata dan menjadi sebuah larutan

·         Memasukkan potongan wortel,timun dan bawang merah ke dalam larutan diatas

D. Tabel Pengamatan
No.
Praktikum dan bahan
hasil
1
Wortel dalam Larutan garam
Wortel tetap
2
Wortel dalam larutan air biasa
Wortel mengembang
3
Acar
Wortel dan timun mengembang








Bab IV
Penutup

A.Saran
Sebaiknya perendaman dilakukan dalam jangkau waktu yang lebih lama agar proses osmosis dan difusinya lebih terlihat.
B. Kritik
Percobaan yang telah kami lakukan kurang sempurna,karena dalam melakukan perendaman kurang lama.
C. Kesimpulan
·         Wortel yang direndam dalam air biasa tidak mengalami perubahan/mengembang
·         Wortel yang direndam dalam larutan air garam ukurannya tetap
·         Wortel dan timun juga mengalami pengembangan